Description
Tim dokter dibuat tercengang dengan kesabaran yang diperlihatkan Baraah Saamehh, sementara paman dan bibinya tak kuasa menahan derai air mata. Setelah diamputasi kakinya untuk menghambat penyebaran sel kanker osteosarcoma, penyakit ganas itu sudah menyerang otak. Apa kata gadis kecil penghafal Al-Qur’an ini sebelum masuk ruang operasi? “Alhamdulillah, aku akan segera bertemu dengan Baba dan Mama di surga.” Semua teman dan keluarga terkejut.
Gadis kecil ini sedang menghadapi musibah yang bertubi-tubi, tetapi dia tetap sabar dan ikhlas dengan apa yang ditetapkan Allah untuknya. Kematian Baba—ayahnya—tertabrak di depan matanya sendiri saat akan menjenguk Mama yang terkulai lemah terserang kanker di sebuah rumah sakit, tak membuatnya patah arang. Ia bahkan bisa lolos mewakili provinsi untuk musabaqah hifzil Qur’an di tengah tragedi kematian baba dan mamanya terjadi. Untuk kesabaran dan keteguhan hatinya itu Baraah dianggap sebagai malaikat kecil yang baru turun dari surga.
Endorsement
“Kisah tentang Baraah, gadis kecil yatim piatu yang berjuang melawan kanker ini, seakan-akan menampar saya: semangat hidupnya, kecintaannya pada hafalan Kitab Suci, kebaikan hatinya untuk berbagi, ketabahannya yang menembus batas. Baraah tak perlu menjadi sedikit dewasa/ matang/ tua untuk ‘menasihati’ saya. Bahkan dengan kekhasan kanak-kanaknya itu, Baraah berhasil membuat saya terhenyak berkali-kali. Lebih dari itu, ending-nya membuat saya bertanya-tanya, ini kisah nyata atau fiksi ya? Penulis sukses mempermainkan emosi pembaca.”
Waheeda El Humayra:, Penulis Novel The Sacred Romance of King Sulaiman & Queen Sheba, Guru di Indonesia Mengajar
Reviews
There are no reviews yet.