Description
Jenderal Qasem Soleimani adalah sosok yang komplet— seorang ahli strategi militer, pemimpin karismatik nan cerdik, sekaligus pelancong sufi yang senantiasa mempersaksikan cinta dalam hidupnya. Dalam bingkai wacana Amerika dan sekutu-sekutunya di Barat, Soleimani adalah sosok ‘penjahat yang sarat dosa’ karena dirasa selalu merecoki proyek-proyek mereka di Timur Tengah—misi bertopeng demokrasi, tapi tak pernah henti menghadirkan kekacauan tanpa ujung itu.
Tapi, bila kita mau objektif dan mempelajari sejarah kekisruhan di Timur Tengah dengan tekun dan teliti, maka, yang kemungkinan hadir dalam persepsi kita justru adalah sosok Soleimani yang humanis, taktis, dan penuh cinta. Ia adalah kawan baik kemanusiaan. Buku ini mencoba menghadirkan Soleimani pada sisi itu. Dan buku ini juga akan mengajak kita berpikir adil—sebenarnya, siapakah biang kerok konflik dan petaka di Timur Tengah, yang seolah nir-garis akhir itu?
Endorsement:
“Qasem Soleimani adalah pahlawan penyelamat Timur Tengah dari kejahatan dan cengkeraman kerakusan Amerika dan Zionis Israel. Karenanya, sosok pelindung mereka yang tertindas ini harus disingkirkan. Membaca buku ini kita akan tahu asal usul dan siapa sebenarnya di belakang terorisme internasional.”
—Abdillah Toha, mantan Komite Eksekutif Organisasi Parlemen Sedunia
“Buku yang luar biasa. Dengan narasi bercerita yang seru, buku ini membantu kita memahami detail-detail sejarah di balik terbentuknya ISIS dan peta konflik di Timur Tengah, bagaimana peran Qasem Soleimani dalam melawan ISIS, dan apa itu filosofi perjuangan sejati. Saya sangat menikmati buku ini.”
—Dina Y. Sulaeman, Direktur Indonesia Center for Middle East Studies
“Buku ini merupakan karya yang sangat mendalam, ditulis dengan data-data yang sangat kuat mampu menggambarkan sosok sang martir dengan gamblang, sehingga kita mampu menangkap pesan dan inspirasi yang seluas-luasnya. Soleimani adalah sosok yang perlu diteladani untuk kita semua, bahwa hidup ini harus dilalui dan diisi dengan cinta, pengabdian, pengorbanan, ketulusan, dan loyalitas.”
—Zuhairi Misrawi, Cendekiawan Nahdlatul Ulama
Reviews
There are no reviews yet.