Description
Jiwa Fisha melayang-layang. Hatinya pun menjerit-jerit. Rasa kesakitan karena kanker rahim itu semakin memuncak, seiring jiwanya yang terkapar dalam ketidakberdayaan. Dengan tangan gemetar, ia usap air matanya dengan ujung jarinya. Ia tak menyangka bahwa hinaan dan kebencian itu akan menghadapkannya pada pilihan yang sangat tidak ia bayangkan: bercerai atau dimadu?
Ya, Allah… untuk inikah aku membangun rumah tanggaku? Setelah kau angkat calon bayi dari rahimku? Setelah Kau buat dua kali aku keguguran? Setelah kujaga terus cinta dan sayangku kepada suamiku? Setelah Kau beri aku kesakitan dengan penyakit ini? Setelah Kau ambil ayahku? O inikah tujuan-Mu sesungguhnya, ya Rabb?
Endorsement:
“Ini novel yang hebat, sebuah perjalanan seorang perempuan muda yang sangat tangguh, menghadapi berbagai cobaan, kesedihan dan airmata. Karakter tokoh utamanya disuguhkan begitu kuat dan detail dengan bahasa yang lembut dan menyala-nyala. Saya berikan dua jempol untuk penulis”.
Abidah el-Khaliqie, Penulis Novel Perempuan Berkalung Sorban
“Kisah dalam buku ini begitu menyentuh, saya dibuat berkali-kali meneteskan airmata. Sungguh, sebuah pergolakan batin yang begitu menggetarkan. Bagaimana merasakan, mempertahankan dan melaksanakan cinta. Ya melaksanakan bukan hanya mengatakan di bibir saja. Luar biasa!”
Dr. Hj. Esti Ismawati, Dosen Universitas Widya Dharma, Klaten
“Wahai para salehah, bacalah dan resapi. Dari buku ini kita belajar bahwa hidup adalah bongkahan-bongkahan perjuangan yang mengendap jadi pembelajaran lalu menggunung jadi kekuatan untuk menyambut bongkah berikut yang akan datang. Menang bukan karena berperang. Namun sebab kita tak pernah menyerah. Selamat menyelami kisah ini.”
Peggy Melati Sukma, Inspirator Islami, Penulis, Aktivis Sosial, Aktris
“Pernikahan adalah ikatan yang paling suci, karena perjanjiannya tidak saja bersumpah atas nama Tuhan, tapi juga oleh kedua hati yang sama-sama mengikrarkan cinta. Novel ini, memberikan pelajaran kedua hal itu dengan cara yang begitu indah.”
K.H. Ahmad Mustofa Bisri, ulama, budayawan, dan sastrawan
“Mas Aguk Irawan MN ini punya kekuatan deskripsi yang luar biasa. Setiap katanya memicu visualisasi di kepala saya. Sehingga membaca novel ini seperti menonton film. Jelas dan begitu dramatis!”.
Danial Rifki, Sutradara Film La Tahzan dan Haji Backpacker
Reviews
There are no reviews yet.