Profesional & Pengalaman

Ikut berpartisipasi membangun kebudayaan dan pendidikan manusia Indonesia.

Pak AR, Bermuhammadiyah Luar dan Dalam

Pak AR, Bermuhammadiyah Luar dan Dalam

Oleh: Hasnan Bachtiar Ketika lepas shalat Ashar, saya membaca karangan Haidar Musyafa yang bertajuk “Pak AR & Jejak-Jejak Bijaknya” (2020) terbitan Imania Tangerang. Komentar saya, “Buku ini bukan keren. Tapi keren sekali!” Di toko buku, buku ini tampak tidak istimewa, karena terselip di antara buku-buku biografi lainnya dengan desain cover yang mentereng. Tapi justru itulahBaca selengkapnya tentangPak AR, Bermuhammadiyah Luar dan Dalam[…]

Agama Tak Bertuhan: Sibuk Beragama Lupa Bertuhan

Agama Tak Bertuhan: Sibuk Beragama Lupa Bertuhan

Oleh: C.M. Haryaldi Setiap manusia memiliki potensi-potensi intelektual, kejujuran, kebijaksanaan, dan cinta kasih. Potensi yang dianugerahkan Tuhan itu semestinya digunakan dalam memahami dan memaknai agama maupun kitab suci. Agama dan kitab suci dihadirkan bukan hanya untuk dianut, tapi juga untuk disejiwai dan disebadani. Manusia telah cukup diberi petunjuk dari Tuhan. Keteladanan pun Tuhan perlihatkan melaluiBaca selengkapnya tentangAgama Tak Bertuhan: Sibuk Beragama Lupa Bertuhan[…]

Tasawuf dan Beragama Secara Kritis Menurut Syaikh Kamba

Tasawuf dan Beragama Secara Kritis Menurut Syaikh Kamba

Oleh: Rony K. Pratama Mengapa banyak orang mengaku beragama tapi tata cara kehidupan sehari-harinya cenderung kaku? Adakah ruang khusus untuk kebebasan di dalam praktik beragama, khususnya Islam? Bukankah semestinya beragama itu dilandasi sikap merdeka, namun mengapa kenyataannya mereka terkungkung dogma semata? Buku Syaikh Kamba ini menjawab kegelisahan-kegelisahan itu. Syaikh Kamba meretas “protokoler keagamaan” di masyarakatBaca selengkapnya tentangTasawuf dan Beragama Secara Kritis Menurut Syaikh Kamba[…]

Dangding Haji Hasan Mustapa

Dangding Haji Hasan Mustapa

(Hawe Setiawan, penulis lepas, mengajar di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan, Bandung) Kang Enang punya kerja berat. Ia seakan mesti macet filsafat ke tengah pasar atau memboyong mistikus ke tengah kelimun di alun-alun. Tidak lama setelah mengumumkan novel tentang ibu guru Dewi Sartika, E. Rokajat Asura—begitu nama lengkapnya—menghadirkan sosok dan karya pujangga, penghulu,Baca selengkapnya tentangDangding Haji Hasan Mustapa[…]

Diplomasi Humanis (ala) Sukarno

Diplomasi Humanis (ala) Sukarno

Oleh: Ridwan Nurochman Sukarno memang seorang Presiden Indonesia yang sering melakukan kunjungan ke luar negeri seputar tahun 1960-an. Dalam bulan Juni 1960 saja, ia mengadakan perlawatan selama dua bulan empat hari ke India, Hongaria, Austria, Mesir, Guniea, Tunisia, Maroko, Portugal dan masih banyak lagi. Apa sesungguhnya tujuan dari semua lawatan tersebut? Dalam pengakuannya di otobiografinya yang ditulis Cindy Adams,Baca selengkapnya tentangDiplomasi Humanis (ala) Sukarno[…]

Dewi Sartika: Perintis Pendidikan bagi Perempuan dari Pasundan

Dewi Sartika: Perintis Pendidikan bagi Perempuan dari Pasundan

Oleh: Ridwan Nurochman Dalam survei yang pernah dilakukan harian Kompas (10/12/2010), Dewi Sartika pernah menjadi pahlawan terpopuler di Jawa Barat. Hasil survei ini pula yang menobatkannya sebagai tokoh panutan Jawa Barat. Predikat ini tentu tak lepas dari kiprahnya sebagai perintis pendidikan bagi perempuan Pasundan di masanya. Tapi, apakah semua orang sekarang mengenal sosok Dewi Sartika? Melalui novelBaca selengkapnya tentangDewi Sartika: Perintis Pendidikan bagi Perempuan dari Pasundan[…]

Menyelami Jiwa dan Pemikiran Hamka

Menyelami Jiwa dan Pemikiran Hamka

Orang mengenalnya sebagai sastrawan. Penulis karya-karya novel legendaris. Pecinta karya sastra mana tak mengenal novel Tenggelamnya Kapal Van De Wijk atau Di Bawah Lindungan Ka’bah? Buku-buku itu tak bosan dibaca berulang-ulang dari generasi ke generasi. Hamka bukan hanya seorang penulis yang karya- karyanya indah. Riwayat hidupnya begitu panjang dan menggetarkan. Hamka adalah pribadi komplit. Ia bukanBaca selengkapnya tentangMenyelami Jiwa dan Pemikiran Hamka[…]

Sikap Toleran Hamka

Sikap Toleran Hamka

Oleh: Ridwan Nurochman Hamka bukan ulama biasa. Ia bukan mubalig ‘ala kadarnya’. Buya Hamka –biasanya ia disapa–adalah seorang ulama yang sangat toleran, diterima semua kalangan dan dihormati kawan. Dakwahnya luwes dan menyentuh semua kalangan. Ia juga bukan seorang fanatik. Buya Hamka tidak antipati terhadap kelompok yang berbeda cara ibadah, bahkan beda keyakinan. Mereka justru didekatinya,Baca selengkapnya tentangSikap Toleran Hamka[…]